Saat berada di puncak G. Rinjani, Agustus 2009
Berita dan informasi tentang Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB)... "PMB MASA LALU BERGABUNG DENGAN PMB MASA KINI, MENUJU PMB MASA DEPAN"........"Mereka dari Bandung"... "Hanya ada satu negara, yang menjadi negaraku, ia tumbuh dengan perbuatan, dan perbuatan itu perbuatanku"..... "PMB kuat karena bebas dan fun. Kalaupun harus ada dasar ilmu, pakailah ilmu bahwa cara terbaik untuk belajar adalah dengan bermain. Learn through Play" ....
Selasa, 25 Agustus 2009
Jumat, 21 Agustus 2009
Kisi kisi dalam berorganisasi
Ya ALLAH, aku berlindung kepada-Mu, dari menjalani yang sesat atau disesatkan orang, dari tergelincir atau digelincirkan orang, dari berlaku zalim atau dizalimi orang, dan berlaku bodoh atau dari orang yang berlaku bodoh atas diriku. ( HR. Abu Daud )
Sejak di SMA memang saya selalu jadi ketua kelas, tapi tak pernah jadi pengurus OSIS. Waktu jadi mahasiswa, kecuali di Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB), saya memang pernah jadi anggota pengurus Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) ITB. Selebihnya saya kurang aktiflah berorganisasi, apalagi yang berbau politik. Baru waktu menginjak usia dewasa saya aktif di berbagai organisasi. Sebut saja Asosiasi Perusahaan Nasional Informatika (APNI), Ikatan Pemakai Komputer Indonesia (IPKIN), Information Systems Audit & Control Association (ISACA) Indonesia Chapter, Musyawarah Kekeluargaan Masyarakat Bangka (MKMB), Forum Indonesia Mandiri (FIM), Ikatan Moderator Indonesia (IKAMI) dan terakhir Asosiasi Mediator Indonesia (ASMINDO). Tentu saja sebagai PNS saya pernah jadi anggota GOLKAR, dan berbagai perkumpulan alumni dan profesi seperti PII, ISEI, Alumni ITB, dan Alumni FE UI. Yang ingin saya paparkan adalah ihwal saya yang terkait dengan tiga organisasi saja, yakni PELTI, PMB, dan De’ SENIORS, sebagai berikut : ..........
Selanjutnya klik saja :
Ichjar Musa PMB 1961
Selasa, 18 Agustus 2009
lagu Gaudeamus igitur
Teks yang tertulis di bawah ini merupakan versi Christian Wilhelm Kindleben yang ditulis pada tahun 1781, dan diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Sebagai catatan, kata antiburschius ("anti-mahasiswa") sebenarnya bukanlah kata asli dari bahasa Latin, melainkan sebuah kata serapan dari bahasa Jerman Bursch atau Bursche, yang berarti "anak muda" atau "mahasiswa".
Ketika dinyanyikan, dua baris pertama dan baris terakhir setiap stanza dinyanyikan secara berulang, sebagai contoh:
Gaudeamus igitur
Juvenes dum sumus.
Gaudeamus igitur
Juvenes dum sumus.
Post jucundam juventutem
Post molestam senectutem
Nos habebit humus
Nos habebit humus.
selain itu dalam acara wisuda umumnya lagu ini 'dipersingkat' dengan hanya menyanyikan bait kesatu dan bait keempat saja.
Latin dan Indonesia
Gaudeamus igiturJuvenes dum sumus. Post jucundam juventutem Post molestam senectutem Nos habebit humus.
Mari kita bersenang-senang. elagi masih muda. Setelah masa muda yang penuh keceriaan. Setelah masa tua yang penuh kesukaran. Tanah akan menguasai kita.
Ubi sunt qui ante nosIn mundo fuere?Vadite ad superosTransite in inferosHos si vis videre.
Kemana orang-orang sebelum kita. Yang pernah hidup di dunia ini? Terbanglah ke surga. Terjunlah ke dalam neraka. Bila kau ingin menjumpai mereka
Vita nostra brevis est Brevi finietur. Venit mors velociter Rapit nos atrociter Nemini parcetur.
Hidup kita sangatlah singkat. Berakhir dengan segera. Maut datang dengan cepat. Merenggut kita dengan ganas. Tak seorang pun mampu menghindar
Vivat academia! Vivant professores! Vivat membrum quod libet Vivat membra quae libet Semper sint in flore.
Panjang umur akademi!. Panjang umur para pengajar!. Panjang umur setiap pelajar!. Panjang umur seluruh pelajar! .Semoga mereka terus tumbuh berkembang!
Vivant omnes virgines Faciles, formosae. Vivant et mulieresTenerae, amabilesBonae, laboriosae.
Panjang umur para gadis! Yang sederhana dan elok Juga, hidup para wanita! Yang lembut dan penuh cinta Jujur, pekerja keras
Vivant et res publicaet qui illam regit. Vivat nostra civitas,Maecenatum caritas Quae nos hic protegit.
Hidup negaraku! Dan pemerintahannya. Hidup kota kami! Dan kemurahan hati para dermawan. Yang telah melindungi kami
Pereat tristitia, Pereant osores. Pereat diabolus, Quivis antiburschius A tque irrisores.
Enyahlah kesedihan, Enyahlah kebencian, Enyahlah kejahatan, Dan siapa pun yg anti mahasiswa, Juga mereka yang mencemoh kami
De Brevitate Vitae (Dalam Singkatnya Kehidupan), atau lebih dikenal dengan judul Gaudeamus igitur ("Karenanya marilah kita bergembira") adalah lagu berbahasa Latin yang merupakan lagu komersium akademik dan sering dinyanyikan di berbagai negara Eropa. Di negara-negara Barat, lagu ini dinyanyikan sebagai anthem dalam upacara kelulusan. Melodi lagu ini terinspirasi oleh lagu abad pertengahan, bishop of Bologna ciptaan Strada. Gaudeamus ini pada zaman dahulu di jerman merupakan lagu perjuangan kebebasan akademi.
Liriknya sendiri mencerminkan semangat para pelajar yang tetap semangat meskipun dengan pengetahuan bahwa pada suatu hari nanti kita semua akan mati, seperti terangkum dalam bait pertama pada baris ke-4 dan yang lebih diperjelas lagi pada isi bait ketiga, yang mengandung arti kesadaran akan dekatnya kematian dengan kehidupan manusia di bumi ini.
Dengan demikian bukanlah sebuah 'ajakan' untuk hidup dalam hedonisme seperti yang sering dituduhkan, hal ini dapat dilihat dari bait kedua dari stanza ini yang secara tersurat dan tersirat berisi pengakuan akan keberadaan alam lain setelah kematian yaitu surga dan neraka
Meskipun sering dipakai sebagai 'lagu pembuka' acara sebelum bersulang, sebagai sebuah kebiasaan di negara-negara Barat untuk merayakan sesuatu dengan minum bir, anggur, atau sampanye sebagai penghangat diri, lagu ini sendiri bukan dimaksudkan untuk mabuk-mabukan namun lebih kepada perayaan atas segala keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang, misalnya berhasil menyelesaikan pendidikan. Itulah sebabnya Gaudeamus igitur banyak dipakai di hampir seluruh universitas di dunia dalam acara wisuda.
De Brevitate Vitae dikenal dengan sebutan "Gaudeamus igitur" atau "Gaudeamus", yang merupakan kata pembuka lagu ini. Di Britania Raya, lagu ini juga dikenal sebagai The Gaudie.
Ketika dinyanyikan, dua baris pertama dan baris terakhir setiap stanza dinyanyikan secara berulang, sebagai contoh:
Gaudeamus igitur
Juvenes dum sumus.
Gaudeamus igitur
Juvenes dum sumus.
Post jucundam juventutem
Post molestam senectutem
Nos habebit humus
Nos habebit humus.
selain itu dalam acara wisuda umumnya lagu ini 'dipersingkat' dengan hanya menyanyikan bait kesatu dan bait keempat saja.
Latin dan Indonesia
Gaudeamus igiturJuvenes dum sumus. Post jucundam juventutem Post molestam senectutem Nos habebit humus.
Mari kita bersenang-senang. elagi masih muda. Setelah masa muda yang penuh keceriaan. Setelah masa tua yang penuh kesukaran. Tanah akan menguasai kita.
Ubi sunt qui ante nosIn mundo fuere?Vadite ad superosTransite in inferosHos si vis videre.
Kemana orang-orang sebelum kita. Yang pernah hidup di dunia ini? Terbanglah ke surga. Terjunlah ke dalam neraka. Bila kau ingin menjumpai mereka
Vita nostra brevis est Brevi finietur. Venit mors velociter Rapit nos atrociter Nemini parcetur.
Hidup kita sangatlah singkat. Berakhir dengan segera. Maut datang dengan cepat. Merenggut kita dengan ganas. Tak seorang pun mampu menghindar
Vivat academia! Vivant professores! Vivat membrum quod libet Vivat membra quae libet Semper sint in flore.
Panjang umur akademi!. Panjang umur para pengajar!. Panjang umur setiap pelajar!. Panjang umur seluruh pelajar! .Semoga mereka terus tumbuh berkembang!
Vivant omnes virgines Faciles, formosae. Vivant et mulieresTenerae, amabilesBonae, laboriosae.
Panjang umur para gadis! Yang sederhana dan elok Juga, hidup para wanita! Yang lembut dan penuh cinta Jujur, pekerja keras
Vivant et res publicaet qui illam regit. Vivat nostra civitas,Maecenatum caritas Quae nos hic protegit.
Hidup negaraku! Dan pemerintahannya. Hidup kota kami! Dan kemurahan hati para dermawan. Yang telah melindungi kami
Pereat tristitia, Pereant osores. Pereat diabolus, Quivis antiburschius A tque irrisores.
Enyahlah kesedihan, Enyahlah kebencian, Enyahlah kejahatan, Dan siapa pun yg anti mahasiswa, Juga mereka yang mencemoh kami
De Brevitate Vitae (Dalam Singkatnya Kehidupan), atau lebih dikenal dengan judul Gaudeamus igitur ("Karenanya marilah kita bergembira") adalah lagu berbahasa Latin yang merupakan lagu komersium akademik dan sering dinyanyikan di berbagai negara Eropa. Di negara-negara Barat, lagu ini dinyanyikan sebagai anthem dalam upacara kelulusan. Melodi lagu ini terinspirasi oleh lagu abad pertengahan, bishop of Bologna ciptaan Strada. Gaudeamus ini pada zaman dahulu di jerman merupakan lagu perjuangan kebebasan akademi.
Liriknya sendiri mencerminkan semangat para pelajar yang tetap semangat meskipun dengan pengetahuan bahwa pada suatu hari nanti kita semua akan mati, seperti terangkum dalam bait pertama pada baris ke-4 dan yang lebih diperjelas lagi pada isi bait ketiga, yang mengandung arti kesadaran akan dekatnya kematian dengan kehidupan manusia di bumi ini.
Dengan demikian bukanlah sebuah 'ajakan' untuk hidup dalam hedonisme seperti yang sering dituduhkan, hal ini dapat dilihat dari bait kedua dari stanza ini yang secara tersurat dan tersirat berisi pengakuan akan keberadaan alam lain setelah kematian yaitu surga dan neraka
Meskipun sering dipakai sebagai 'lagu pembuka' acara sebelum bersulang, sebagai sebuah kebiasaan di negara-negara Barat untuk merayakan sesuatu dengan minum bir, anggur, atau sampanye sebagai penghangat diri, lagu ini sendiri bukan dimaksudkan untuk mabuk-mabukan namun lebih kepada perayaan atas segala keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang, misalnya berhasil menyelesaikan pendidikan. Itulah sebabnya Gaudeamus igitur banyak dipakai di hampir seluruh universitas di dunia dalam acara wisuda.
De Brevitate Vitae dikenal dengan sebutan "Gaudeamus igitur" atau "Gaudeamus", yang merupakan kata pembuka lagu ini. Di Britania Raya, lagu ini juga dikenal sebagai The Gaudie.
Selasa, 04 Agustus 2009
Langganan:
Postingan (Atom)