Gempa yang menghantam Jabar dan sekitarnya terjadi pada pada 2/9/09 pkl: 14.55 WIB, berlokasi 8.24 LS - 107.32 BT berkekuatan 7.3 SR pada kedalaman 30 Km diwilayah 142 km Barat Daya Tasikmalaya sepontan mengejutkan kita semua. Tentunya bagi kita yang tinggal diwilayah Jawa Barat, Jakarta, bahkan pulau Jawa dapat merasakan hebatnya getaran yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Namun apakah kita juga dapat merasakan apa yang dirasakan oleh para korban gempa?
Memang bukan keinginan dari kita semua terjadinya musibah gempa bumi ini dan juga bukan keinginan para korban untuk tinggal di tempat-tempat penampungan dengan tenda darurat, juga bukan keinginan mereka yang kehilangan keluarga tercintanya disaat mendekati hari raya dimana sanak famili saling berkumpul memberi kehangatan dengan saling mamaafkan dan juga bukan keinginan bahkan cita-cita mereka untuk di telantarkan oleh kita dan juga pemerintah disaat mereka membutuhkan bantuan meski tanpa harus menjadikan diri mereka sebagai pengemis.
Bayangkan ketika kita sedang asik menata hidangan sahur dan berbuka puasa ternyata saudara-saudara kita disana masih sibuk menata puing-puing reruntuhan rumahnya yang hancur akibat gempa? Bayangkan juga ketika kita sedang asik menyuap sesendok makanan, jangankan suapan, sendokpun tak berhasil mereka temukan? Lalu bayangkan ketika kita sedang asik menyaksikan televisi, ternyata saudara-saudara kita disana sedang menyaksikan tumpukan tubuh tanpa nyawa dan bangunan-bangunan rumah yang luluh lantah akibat getaran gempa.
Saat ini, kondisi korban gempa di wilayah Tasik, Bandung, Cianjur, Garut dan sekitarnya sangat memperihatinkan. Mereka harus rela tidur di tenda-tenda pengungsian yang hanya beralaskan Koran dan kardus bekas, kondisi sanitasi yang kurang sehat ditambah sulitnya akses air besih. Kurangnya bahan makana dan obat-obatan. Apalagi saat ini umat muslim sedunia sedang melaksanaka ibadah puasa di bulan Rhamadhan, namun bukan berarti saudara kita disana harus merasakan puasa 24 jam lamanya. Belum lagi hari raya Idul Fitri yang tinggal beberapa hari lagi. Tentunya tragedi ini meninggalkan luka yang cukup mendalam bagi para korban.
Sejenak kita renungkan, jika yang mengalami musibah tersebut adalah sanakfamili kita sendiri, atau bahkan kita yang mengalaminya sendiri. Dibulan yang penuh rahmat ini, dimana setiapa amal ibadah dilipat gandakan,merupakan peluang bagi kita sebagai umat muslim untuk menambah pahala kita. Disamping itu, sekecil apapun bantuan yang kita berikan, setidaknya dapat membantu meringankan penderitaan para korban yang saat ini masih dalam kesulitan.
Saat ini kami membuka Posko kemanusiaan diwilayah Pengalengan Bandung Selatan. Bagi anda yang bersedia membantu meringankan penderitaan korban Gempa dapat disalurkan melalui:
1). Sekertariat Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB) di Jln. Merdeka No. 7 depan hotel Panghegar - Insan Selamet (PMB): 085862041252.
2). Sekertariat Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA) di Jln. Teuku Umar No.4 Menteng, Jakarta Pusat - Anggoro Prajesta (IMADA): 021 - 98683024.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar