Selasa, 22 Desember 2009

Minggu, 22 November 2009

Berita-berita

---------------------------------------------------------------------------

Acara berikutnya
------------------------------------------------------------------------------------
Posko Jenggala dan Perhimpunan Mahasiswa Bandung
di lokasi gempa Sumbar (Padang), didepan rumah contoh tahan gempa

Kamis, 29 Oktober 2009

Kegiatan lainnya

Tari Kecak pada acara PMB Goes To Bali
PMB Goes to Bali
====================================================

Merah Putih di KPK 10 November 2009
==================================================

JANGAN TAKUT BERMIMPI
Perbaikan Gedung Sekolah karena gempa di Kec. Pangalengan, Kab. Bandung

Institut Teknologi Bandung angkatan 1989
Perhimpunan Mahasiswa Bandung
Posko kemanusiaan Jenggala

Rabu, 09 September 2009

Rencana acara Oktober - November 2009


Dikoordinir oleh PMB angkatan 1970
Acara Balas Budi PMB 2009, Minggu 4 Oktober 2009

Sabtu, 05 September 2009

STOP ANTI MALAYSIA !!

STOP ANTI-MALAYSIA
Saif

COPAS dari MILIST bozz....

Hanya ingin menampilkan sisi lain dari Malaysia.... Karena sudah terlalu banyak kita berteriak-teriak anti Malaysia dan sebagainya... Semoga postingan ini bisa sedikit membuat kita lebih "cool" dalam menyikapi pemberitaan di media tentang negara tetangga kita... Selamat membaca!!

Tolong stop anti-malaysia!

Jangan salah sangka dulu, saya sendiri orang indonesia. Saya malu sekaligus sedih dengan persengketaa orang-orang indonesia terhadap yang pikirannya agak dangkal, tapi orang indonesia harus tau ini. Orang indonesia telah dikenal sebagai orang yang agresif dan brutal ketika telah berbicara di forum, sering mengeluarkan kata-kata kasar yang merusak nama baik bangsa indonesia sendiri. Maling, anjing, fuck atau apa pun.

Semuanya adalah kesalahpahaman. ..

Tentang Pendet : COME ON! Jangan terlalu di bodoh2i media, Iklan itu dibuat discovery channel di singapura. Malaysia sama sekali tidak ikut campur dalam pembuatannya. TAPI MEDIA INDONESIA TERKESAN MENUTUP MATA atau mungkin memang udah tuli, masih saja terus2an bilang kalo itu iklan tourism malaysia. HELLO? yang seharusnya kita marah2i itu ya discovery channel. Jero Wacik juga sama pake nuntut permintaan maaf dari malaysia. SO IGNORANT! jangan lupa kalau tujuan media adalah mencari uang sebanyaknya! selagi beritanya hot mereka akan terus siarkan walaupun tidak benar!

Tentang Polisi Malaysia dan TKI : Baru2 ini keluar video penyiksaaan TKI, padahal video tsb telah dinyatakan tidak benar, orang yang disiksa adalah orang malaysia sendiri. Masyarakat malaysia memang tidak menyukai TKI apalagi yang illegal, namun mereka tetap menghormati masyarakat indonesia pada umumnya. Asal anda tau saja ada 3 JUTA TKI ILLEGAL DI MALAYSIA. Meraka berpakaian norak plus alay, dengan kebiasaan hidup yang ugal-ugalan. Tidak jarang mereka nyambi sbg PSK, penjual narkoba, MALING, RAMPOK, dan buat geng yang meresahkan. Sebagian besar penjara di malaysia dipenuhi TKI! maka jangan salahkan kalo mereka bertindak tegas thd TKI ( ingat walaupun tindakan mereka sudah keras dan tegas masih tetap saja ada 3 JUTA TKI ILLEGAL di Malaysia, apalagi kalo petugas malaysia bersikap lembek????

Tentang kekerasan Majikan thd TKI :tidak perlu dibesar2kan, karena ini seharusnya tidak menggangu hubungan kedua negara. COME ON HAL INI JUGA TERJADI DI INDONESIA SETIAP HARI atau mungkin tiap jam (tapi gak ke ekspose) kalo yg gak percaya silahkan nonton sinetron indonesia! ada banyak sinetron yang bertema ini menggambarkan hal tsb benar2 nyata di kehidupan kita

Tentang reog dan kuda lumping : ADA 1 JUTA KETURUNAN JAWA DI MALAYSIA di luar TKI. Sebagian besar tinggal di johor. Apa salah mereka mempraktekan kebudayaan mereka? ADA BUKTI KALO MALAYSIA MENGATAKAN BAHWA KEBUDAYAAN TSB BERASAL DARI NEGARA MEREKA? TIDAK ADA! lagi2 anda dibodohi MEDIA

ARTI KLAIM SEBENARNYA : klaim bukan berarti bahwa budaya tsb BERASAL dari negara si pengklaim. Tapi menunjukan bahwa budaya yg di klaim telah menjadi budaya negara. Soal asal muasal budaya tsb tidak jadi soal!! UNESCO SENDIRI TELAH MENGATAKAN BAHWA 1 BUDAYA YANG SAMA DAPAT DI KLAIM OLEH LEBIH DARI 1 NEGARA. KARENA BUDAYA BUKAN MILIK NEGARA TAPI MILIK BANGSA. jadi tidak perlu marah kalo malaysia mengklaim rendang, sate atau kebudayaan melayu dan indonesia lainnya lainnya karena sebenarnya kita juga bisa melakukannya!

Tentang klaim budaya : ADALAH SALAH SATU HAL TERBODOH YANG PERNAH ADA. Hal ini benar2 menunjukan bahwa orang indonesia sangat dangkal pikirannya dan gampang di pengaruhi media! Orang di luar negeri sedang menertawakan keserakahan dan kebodohan kita!

Tentang batik dan wayang : Batik malaysia berasal dari trengganu dan motifnya sangat berbeda dari batik jawa. Wayang malaysia bukan berasal dari jawa tapi dari thailand. BTW thailand tidak pernah mempermasalahkan ini! Mereka lebih matang dalam berpikir!

Tentang rasa sayange : Lagu rasa sayang telah ada di malaysia sejak awal 1940an!! dan lagu ini telah menjadi lagu rakyat! lagipula rasa sayange adalah lagu anonim! tidak ada salahnya mereka memakai lagu itu! toh malaysia tidak mengklaim lagu tersebut! ADA BUKTI KALAU MALAYSAI MENGKLAIM? TIDAK ADA! lagi2 media membodohi anda!

Tentang sipadan dan ligitan : tanyakan saja kepada world court yang memenangkan malaysia! mereka mungkin sudah mengetahui kedangkalan kita!

Tentang ambalat : Saya yakin orang yang duduk di kantor pemerintahan sana sudah cukup berpengalaman dan pintar ttg masalah sengketa! biarlah masalah ini diselesaikan kedua pimpinan negara.

Saya juga mau memberi tau sesuatu :

Tau tempura? ya makanan Jepang. Tapi taukah anda tempura dibawa dan diperkenalkan oleh orang portugis? nama aslinya adalah tempora! tempura telah menjadi makanan jepang namun portugis tidak pernah mempersalahkannya! karena mereka tidak dangkal seperti kita! mereka tidak ada waktu untuk beteriak di jalan, berdemo spt orang gila, dan membakar bendera.

Tau sepak takraw? sepak takraw berasal dari thailand! nama aslinya adalah tuck-rouw! tapi thailand tidak pernah mempermasalahkan malaysia yang memasukkan sepak takraw kedalam iklan promosi wisata!

SO PLEASE INDONESIANS! PLEASE BE SMART, MATURE, dan SOPAN! tunjukan bahwa kita masyarakat beradap! jangan gampang di ombang ambing media!

FYI ada ratusan ribu masyarakat keturunan bugis, banjar, minang dan palembang dan 1 juta keturunan jawa! semua diluar TKI lo! jadi sangat lumrah adanya share budaya!

FYI presiden malaysia saat ini adalah keturunan bugis!

FYI, istilah 'melayu' atau 'malay' di malaysia mencakup semua suku yang austronesia (termasuk orang filipino,sumatera, dan jawa) yang beciri kulit sawo matang spt kita! jadi jangan aneh kalo reog di katakan menjadi salah satu kebudayaan melayu! jangan aneh juga kalo misalnya anda datang ke malaysia anda akan dianggap seorang malay (walaupun sebenarnya anda mungkin orang batak atw madura!)

Pesan utk para nationalist yang idiot dan brutal : pelajari lagi kebudayaan ASEAN! carilah bukti-bukti bukan media! kalo jalan2 ke luar negeri jangan cuma nyari shopping atau disneyland aja dong, dateng juga ke cultural centre dan museum!

Perkaya wawasan anda!

perspektif.net
koprol.com/user/ wimar

Rabu, 02 September 2009

Kegiatan Bulan Ramadhan

Gempa yang menghantam Jabar dan sekitarnya terjadi pada pada 2/9/09 pkl: 14.55 WIB, berlokasi 8.24 LS - 107.32 BT berkekuatan 7.3 SR pada kedalaman 30 Km diwilayah 142 km Barat Daya Tasikmalaya sepontan mengejutkan kita semua. Tentunya bagi kita yang tinggal diwilayah Jawa Barat, Jakarta, bahkan pulau Jawa dapat merasakan hebatnya getaran yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Namun apakah kita juga dapat merasakan apa yang dirasakan oleh para korban gempa?


Memang bukan keinginan dari kita semua terjadinya musibah gempa bumi ini dan juga bukan keinginan para korban untuk tinggal di tempat-tempat penampungan dengan tenda darurat, juga bukan keinginan mereka yang kehilangan keluarga tercintanya disaat mendekati hari raya dimana sanak famili saling berkumpul memberi kehangatan dengan saling mamaafkan dan juga bukan keinginan bahkan cita-cita mereka untuk di telantarkan oleh kita dan juga pemerintah disaat mereka membutuhkan bantuan meski tanpa harus menjadikan diri mereka sebagai pengemis.


Bayangkan ketika kita sedang asik menata hidangan sahur dan berbuka puasa ternyata saudara-saudara kita disana masih sibuk menata puing-puing reruntuhan rumahnya yang hancur akibat gempa? Bayangkan juga ketika kita sedang asik menyuap sesendok makanan, jangankan suapan, sendokpun tak berhasil mereka temukan? Lalu bayangkan ketika kita sedang asik menyaksikan televisi, ternyata saudara-saudara kita disana sedang menyaksikan tumpukan tubuh tanpa nyawa dan bangunan-bangunan rumah yang luluh lantah akibat getaran gempa.


Saat ini, kondisi korban gempa di wilayah Tasik, Bandung, Cianjur, Garut dan sekitarnya sangat memperihatinkan. Mereka harus rela tidur di tenda-tenda pengungsian yang hanya beralaskan Koran dan kardus bekas, kondisi sanitasi yang kurang sehat ditambah sulitnya akses air besih. Kurangnya bahan makana dan obat-obatan. Apalagi saat ini umat muslim sedunia sedang melaksanaka ibadah puasa di bulan Rhamadhan, namun bukan berarti saudara kita disana harus merasakan puasa 24 jam lamanya. Belum lagi hari raya Idul Fitri yang tinggal beberapa hari lagi. Tentunya tragedi ini meninggalkan luka yang cukup mendalam bagi para korban.


Sejenak kita renungkan, jika yang mengalami musibah tersebut adalah sanakfamili kita sendiri, atau bahkan kita yang mengalaminya sendiri. Dibulan yang penuh rahmat ini, dimana setiapa amal ibadah dilipat gandakan,merupakan peluang bagi kita sebagai umat muslim untuk menambah pahala kita. Disamping itu, sekecil apapun bantuan yang kita berikan, setidaknya dapat membantu meringankan penderitaan para korban yang saat ini masih dalam kesulitan.


Saat ini kami membuka Posko kemanusiaan diwilayah Pengalengan Bandung Selatan. Bagi anda yang bersedia membantu meringankan penderitaan korban Gempa dapat disalurkan melalui:


1). Sekertariat Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB) di Jln. Merdeka No. 7 depan hotel Panghegar - Insan Selamet (PMB): 085862041252.


2). Sekertariat Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA) di Jln. Teuku Umar No.4 Menteng, Jakarta Pusat - Anggoro Prajesta (IMADA): 021 - 98683024.



====================================================


PMB Roadshow to Panti Asuhan

Jumat, 21 Agustus 2009

Kisi kisi dalam berorganisasi

Ya ALLAH, aku berlindung kepada-Mu, dari menjalani yang sesat atau disesatkan orang, dari tergelincir atau digelincirkan orang, dari berlaku zalim atau dizalimi orang, dan berlaku bodoh atau dari orang yang berlaku bodoh atas diriku. ( HR. Abu Daud )

Sejak di SMA memang saya selalu jadi ketua kelas, tapi tak pernah jadi pengurus OSIS. Waktu jadi mahasiswa, kecuali di Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB), saya memang pernah jadi anggota pengurus Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) ITB. Selebihnya saya kurang aktiflah berorganisasi, apalagi yang berbau politik. Baru waktu menginjak usia dewasa saya aktif di berbagai organisasi. Sebut saja Asosiasi Perusahaan Nasional Informatika (APNI), Ikatan Pemakai Komputer Indonesia (IPKIN), Information Systems Audit & Control Association (ISACA) Indonesia Chapter, Musyawarah Kekeluargaan Masyarakat Bangka (MKMB), Forum Indonesia Mandiri (FIM), Ikatan Moderator Indonesia (IKAMI) dan terakhir Asosiasi Mediator Indonesia (ASMINDO). Tentu saja sebagai PNS saya pernah jadi anggota GOLKAR, dan berbagai perkumpulan alumni dan profesi seperti PII, ISEI, Alumni ITB, dan Alumni FE UI. Yang ingin saya paparkan adalah ihwal saya yang terkait dengan tiga organisasi saja, yakni PELTI, PMB, dan De’ SENIORS, sebagai berikut : ..........

Selanjutnya klik saja :

Ichjar Musa PMB 1961

Selasa, 18 Agustus 2009

lagu Gaudeamus igitur

Teks yang tertulis di bawah ini merupakan versi Christian Wilhelm Kindleben yang ditulis pada tahun 1781, dan diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Sebagai catatan, kata antiburschius ("anti-mahasiswa") sebenarnya bukanlah kata asli dari bahasa Latin, melainkan sebuah kata serapan dari bahasa Jerman Bursch atau Bursche, yang berarti "anak muda" atau "mahasiswa".
Ketika dinyanyikan, dua baris pertama dan baris terakhir setiap stanza dinyanyikan secara berulang, sebagai contoh:

Gaudeamus igitur
Juvenes dum sumus.
Gaudeamus igitur
Juvenes dum sumus.
Post jucundam juventutem
Post molestam senectutem
Nos habebit humus

Nos habebit humus.

selain itu dalam acara wisuda umumnya lagu ini 'dipersingkat' dengan hanya menyanyikan bait kesatu dan bait keempat saja.
Latin dan Indonesia

Gaudeamus igiturJuvenes dum sumus. Post jucundam juventutem Post molestam senectutem Nos habebit humus.
Mari kita bersenang-senang. elagi masih muda. Setelah masa muda yang penuh keceriaan. Setelah masa tua yang penuh kesukaran. Tanah akan menguasai kita.
Ubi sunt qui ante nosIn mundo fuere?Vadite ad superosTransite in inferosHos si vis videre.
Kemana orang-orang sebelum kita. Yang pernah hidup di dunia ini? Terbanglah ke surga. Terjunlah ke dalam neraka. Bila kau ingin menjumpai mereka
Vita nostra brevis est Brevi finietur. Venit mors velociter Rapit nos atrociter Nemini parcetur.
Hidup kita sangatlah singkat. Berakhir dengan segera. Maut datang dengan cepat. Merenggut kita dengan ganas. Tak seorang pun mampu menghindar
Vivat academia! Vivant professores! Vivat membrum quod libet Vivat membra quae libet Semper sint in flore.
Panjang umur akademi!. Panjang umur para pengajar!. Panjang umur setiap pelajar!. Panjang umur seluruh pelajar! .Semoga mereka terus tumbuh berkembang!
Vivant omnes virgines Faciles, formosae. Vivant et mulieresTenerae, amabilesBonae, laboriosae.
Panjang umur para gadis! Yang sederhana dan elok Juga, hidup para wanita! Yang lembut dan penuh cinta Jujur, pekerja keras

Vivant et res publicaet qui illam regit. Vivat nostra civitas,Maecenatum caritas Quae nos hic protegit.
Hidup negaraku! Dan pemerintahannya. Hidup kota kami! Dan kemurahan hati para dermawan. Yang telah melindungi kami
Pereat tristitia, Pereant osores. Pereat diabolus, Quivis antiburschius A tque irrisores.
Enyahlah kesedihan, Enyahlah kebencian, Enyahlah kejahatan, Dan siapa pun yg anti mahasiswa, Juga mereka yang mencemoh kami

De Brevitate Vitae (Dalam Singkatnya Kehidupan), atau lebih dikenal dengan judul Gaudeamus igitur ("Karenanya marilah kita bergembira") adalah lagu berbahasa Latin yang merupakan lagu komersium akademik dan sering dinyanyikan di berbagai negara Eropa. Di negara-negara Barat, lagu ini dinyanyikan sebagai anthem dalam upacara kelulusan. Melodi lagu ini terinspirasi oleh lagu abad pertengahan, bishop of Bologna ciptaan Strada. Gaudeamus ini pada zaman dahulu di jerman merupakan lagu perjuangan kebebasan akademi.
Liriknya sendiri mencerminkan semangat para pelajar yang tetap semangat meskipun dengan pengetahuan bahwa pada suatu hari nanti kita semua akan mati, seperti terangkum dalam bait pertama pada baris ke-4 dan yang lebih diperjelas lagi pada isi bait ketiga, yang mengandung arti kesadaran akan dekatnya kematian dengan kehidupan manusia di bumi ini.
Dengan demikian bukanlah sebuah 'ajakan' untuk hidup dalam hedonisme seperti yang sering dituduhkan, hal ini dapat dilihat dari bait kedua dari stanza ini yang secara tersurat dan tersirat berisi pengakuan akan keberadaan alam lain setelah kematian yaitu surga dan neraka
Meskipun sering dipakai sebagai 'lagu pembuka' acara sebelum bersulang, sebagai sebuah kebiasaan di negara-negara Barat untuk merayakan sesuatu dengan minum bir, anggur, atau sampanye sebagai penghangat diri, lagu ini sendiri bukan dimaksudkan untuk mabuk-mabukan namun lebih kepada perayaan atas segala keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang, misalnya berhasil menyelesaikan pendidikan. Itulah sebabnya Gaudeamus igitur banyak dipakai di hampir seluruh universitas di dunia dalam acara wisuda.
De Brevitate Vitae dikenal dengan sebutan "Gaudeamus igitur" atau "Gaudeamus", yang merupakan kata pembuka lagu ini. Di Britania Raya, lagu ini juga dikenal sebagai The Gaudie.

Selasa, 04 Agustus 2009

PMB ke gunung Semeru

Acara 17 Agustusan bersama anak-anak dari panti asuhan

Pelepasan Ekspedisi Ke Gunung Semeru PMB-IMADA dari Jl. Merdeka 7 Bandung, 13 Agustus 2009
Kegiatan khusus untuk anak2 panti asuhan, anak2 jalanan dan anak2 yang tidak mampu lainnya

Minggu, 12 Juli 2009

CICAK (Cinta Indonesia Cinta KPK)

Mahasiswa Bandung Kampanye Dukung Cicak Lawan Buaya

Kamis, 16 Juli 2009 | 11:36 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung - Puluhan Mahasiswa dari Perhimpunan Mahasiswa Bandung, melakukan aksi unjuk rasa menentang pengkerdilan Komisi Pemberantasan Korupsi oleh lembaga lembaga negara dan para koruptor.

"Kekisruhan internal KPK, bukan berarti menjadi alasan untuk mengkerdilkan kerja KPK," ujar Aeng Anwar koordinator aksi dukung KPK di Gedung Sate Bandung. Kamis (16/7).

Para mahasiswa mengkritik ucapan Kabareskrim Komisaris Jenderal Susno Duaji yang menyatakan 'cicak kok melawan buaya'. "Kami masih memerlukan KPK, karena ini lembaga hukum ini sudah terbukti menjerat para koruptur dan menjebloskannya ke penjara."

Aeng menegaskan, meskipun KPK belum bekerja secara maksimal dalam penindakan dan pencegahan korupsi, tapi paling tidak dengan adanya KPK masyarakat lebih optimis pada lembaga pemberantas korupsi dibandingkan lembaga penegak hukum lainnya untuk mengungkap kasus kasus korupsi.

Dalam aksi unjuk rasa para mahasiswa Bandung tersebut, selain melakukan aksi teaterikal juga membagikan stiker yang bergambar cicak dan buaya dan bertuliskan "Saya Cicak Berani Melawan Buaya" serta "Cintai Indonesia Cintai KPK."

"Pengkerdilan dan pembubaran KPK jangan sampai terjadi karena kita masih memerlukan KPK, " ungkap Aeng.
Deklarasi CICAK di Bandung, tanggal 11 Juli 2009, dihalaman sekretariat PMB Jl. Merdeka No 7 Bandung

Dukung KPK Untuk Terus Berantas Korupsi

Dimata Dunia Indonesia termasuk Negara TERKORUP. Ini semua karena pejabat negara yang kehilangan hati dan nurani. Sekarang ditambah pula dengan akan dibubarkannya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tentu keadaan negara ini akan semakin hancur dan berantakan. Beberapa minggu terakhir keluar pula perkataan yang sangat mengkecilkan KPK dengan mengibaratkan KPK dengan CICAK, dan menyebut para pemerintah yang duduk dan korup itu, sebagai BUAYA. Kabareskrim Polri Komjen Pol Susno Duaji mengatakan 'Cicak kok melawan buaya' di muat Majalah Tempo 6-12 Juli 2009. Itu artinya KPK telah dikecilkan dan sebentar lagi para pejabat itu akan membubarkannya.

INI TIDAK BOLEH TERJADI...!!!
Mau jadi apa negara Indonesia kita tanpa KPK?

Meski KPK belum bisa bekerja maksimal untuk menangkap para tikus yang menyengsarakan rakyat itu semuanya. Setidaknya ada pengurangan dan ada kegelisahan bagi mereka para kuroptor.

Di Jakarta telah dideklarasikan pada hari Minggu tanggal 12 Juli 2009 sebuah kelompok yang mendukung KPK dengan nama CICAK (Cinta Indonesia Cinta KPK) dan di Bandung pada tanggal 11 Juli 2009 lalu juga diadakan aksi damai ”PMB dukung CICAK” di sekretariat Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB). Dan pada hari ini pula kita harus nyatakan ”DUKUNG KPK” bila kita cinta Indonesia.

Anda Koruptor? Jika bukan Koruptor, kita semua harus dukung KPK!!!
Anda Buaya? Jika buka buaya, kita semua harus dukung CICAK!!!
KPK tidak boleh di bubarkan!!!
CICAK BERANI LAWAN BUAYA!!!
CINTA INDONESIA CINTA KPK

Jumat, 12 Juni 2009

SOMAL 1965-2009

Oleh : Momok Sritomo W.Soebroto (GMS 70)
Sekretariat Bersama Organisasi Mahasiswa Lokal (SOMAL) 12 Juni 1965 - 2009 - Shall We Return?

Banyak diantara kita barangkali yang tidak “ngeh” dengan kata atau istilah SOMAL ini. Sebuah nama yang tidak punya arti apa-apa untuk kondisi sekarang ini; tetapi sejarah politik kemahasiswaan pasti tidak pernah melupakannya. Khususnya bagi mereka yang pernah merasakan hiruk-pikuk dunia kemahasiswaan di saat-saat pertengahan tahun 1965. Ya, hampir 45 tahun yang lalu. Tepatnya 12 Juni 1965, saat dimana dunia kemahasiswaan mencatat berkumpulnya beberapa organisasi mahasiswa lokal seperti Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA), Masyarakat Mahasiswa Bogor (MMB), Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB), Corpus Studiosorum Bandungense (CSB), Ikatan Mahasiswa Bandung (IMABA), dan Gerakan Mahasiswa Surabaya (GMS) berkumpul dan mendeklarasikan terbentuknya Sekretariat Bersama Organisasi Mahasiswa Lokal (SOMAL). Selanjutnya ikut bergabung juga Ikatan Mahasiswa Pontianak (IMAPON) dan Ikatan Mahasiswa Yogyakarta (IMAYO). Suasana politik saat itu benar-benar membuat organisasi mahasiswa lokal seperti Imada, PMB, GMS dan lain-lain merasa berkepentingan untuk berhimpun diri, membangun jaringan dan sekaligus kekuatan. Khususnya didasarkan pada kesamaan nasib dan kesamaan garis perjuangan dalam menjaga eksistensi masing-masing yang terancam pada saat politik dicanangkan sebagai panglima.

Tekanan dan suasana politik tahun 60-an benar-benar telah membuat dunia kemahasiswaan menjadi lebih dinamis, meskipun dalam berbagai kasus terus menyeret kampus dan mahasiswa untuk masuk dalam ranah politik praktis. GMS seperti halnya dengan organisasi mahasiswa lokal lain (SOMAL : PMB, CSB, IMADA, MMB, GMS, IMAPON dan IMAYO) yang awalnya lebih banyak bergulat dengan aktivitas seputar dunia kampus mulai menggeliat dan tidak mau ketinggalan didalam pergerakan/ perjuangan di jalanan. Meskipun berbagai seruan “back to campus” telah dikumandangkan sejak lama, namun tidak mudah untuk membawa kembali mereka yang sudah terlanjur menikmati dunia barunya. Ranah politik akhirnya telah memberikan alternatif sebagai pilihan “pengabdian” kepada nusa-bangsa-negara; selain dunia profesi yang terkait dengan bekal keilmuan yang digeluti para aktivis organisasi mahasiswa. Kita telah mencatat beberapa tokoh SOMAL yang pernah memberi warna khas dunia kemahasiswaan, maupun politik saat itu seperti Sarwono Kusumaatmadja (PMB), Rahmat Witoelar (PMB), Moestahid Astari (GMS), Awan Karmawan Burhan (CSB), Lilik Asdjudiredja (IMABA), Sjahrir (IMADA), Marsilam Simandjuntak (IMADA), Erna Walinono (PMB), Trimoelja Darmasetia Soerjadi (GMS), dll.

Adigum yang terkesan heroik “Student today is Leader tomorrow” sangat populer dan sering didengungkan oleh aktivis pergerakan mahasiswa tahun 60-an terus dijadikan sebagai sumber insipirasi bagaimana sebuah organisasi mahasiswa harus dilanggengkan eksistensinya. Sebuah slogan yang sungguh sangat efektif untuk membangkitkan semangat dalam merancang pola kaderisasi. Khususnya pada saat merekrut anggota dan menjaga bagaimana organisasi bisa tumbuh dan berkembang agar tetap survive. Networking yang sangat kuat dengan kawan-kawan yang pernah tergabung dalam SOMAL (PMB, CSB, IMADA, MMB, GMS, IMAPON dan IMAYO) dan dilandasi pula dengan nilai-nilai independensi, pluralisme, non-sektarian, dan lain-lain akan merupakan modal dasar yang sungguh masih sangat relevan dengan tantangan global yang harus dihadapi oleh bangsa sekarang ini. Hal tersebut bisa dijadikan “entry point” yang mampu memberikan daya tarik untuk melakukan revitalisasi dalam kerangka melanjutkan tradisi kepemimpinan SOMAL di dunia kemahasiswaan maupun politik nasional. Kapan lagi kita bisa berkumpul, membangun tali silatuhrahim dalam ikut memberi sumbangan pemikiran dan kontribusi bagi kejayaan almamater, nusa, bangsa dan NKRI.
Semoga Allah SWT memberikan ridhoNya kepada kita semua.

Senin, 01 Juni 2009

Jejak Presiden Soekarno




Lokasi sel yang dipakai memenjarakan Sukarno pada 1930 tak terawat dan berbau pesing. Minggu, 11 Juli 2009 pukul 01:50:00 http://www.republika.co.id

Merespons pengumuman, mereka berkumpul di Jl Merdeka 7 Bandung. Para mahasiswa awal itu hendak menelusuri jejak Sukarno muda, Ahad (21/6). Ada yang dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad), Unviversitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Pasundan (Unpas), dan Universitas Ilmu Komputer (Unikom).

Sebelum menyusuri jejak Sukarno (lahir pada 6 Juni 1901), mereka mencari informasi di buku-buku dan internet. Di antara peserta, banyak yang tak menyangka kalau sejarah kemerdekaan berangkat dari Bandung. ''Menyadari hal itu, kami pun mengajak anak-anak muda menyusuri jejak fisiknya di bulan Juni, bulan kelahiran Bung Karno,'' ujar Aeng Anwar Sanusi, ketua Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB).

Dari sekretariat PMB itu, mereka menuju ke Gedung Indonesia Menggugat (GIM) sembari membawa alat-alat kebersihan. ''Selama perjalanan kita harus memungut sampah yang kita temui,'' ajak Aeng, sebelum berangkat.

GIM yang menjadi sasaran pertama adalah gedung di Jl Perintis Kemerdekaan. Dulu bernama Gedung Landraad, tempat Sukarno muda disidang pada 1930, setelah ditahan oleh Belanda sekitar delapan bulan di penjara Banceuy. Di persidangan, ia memberikan pembelaan berjudul 'Indonesia Menggugat'.

''Kami berdiri di hadapan mahkamah tuan-tuan ini bukan sebagai Soekarno, Gatot Mangkoperadja, Maskoen atau Soepriadinata, kami orang berdiri di sini adalah sebagai bagian dari rakyat Indonesia yang berkeluh kesah sebagai putra-putri Indonesia yang setia dan bakti kepadanya,'' ujar Sukarno membacakan pledoinya, seperti dikutip Bob Hering dalam buku Soekarno Bapak Indonesia Merdeka.

Di GIM ini, para mahasiswa itu mendapat penjelasan soal dibuangnya Sukarno ke Ende setelah persidangan, karena dia dianggap berbahaya. ''Selama di Ende itulah, konon, Sukarno muda melihat daun sukun yang bercabang lima, yang kemudian menginspirasinya menemukan lima falsafah yang menjadi dasar negara,'' ujar Aeng.

Meja hakim masih dipertahankan di ruang sidang di gedung itu. Foto-foto Sukarno dan naskah-naskah kisah perjuangannya juga dipajang di dinding gedung yang sekarang jadi salah satu meeting point favorit di Bandung itu. Mantan gubernur Jawa Barat, Mashudi, yang mengusulkan pemanfaatan gedung itu sebagai tempat pertemuan publik. Ada pula kafe di sini. Sebelumnya, gedung ini dimanfaatkan sebagai kantor pemerintahan.

Selama delapan bulan ditahan sebelum disidang, Sukarno muda mengisi sel kecil di Banceuy. Ia mengisi sel nomor lima, yang keberadaannya sekarang masih dipertahankan di belakang Pertokoan Banceuy. Dari GIM, ke sinilah para mahasiswa itu menuju, melewati Viaduct dan Jl Banceuy.

Di lokasi sel berukuran 2,5 x 1,5 meter itu, mereka harus menahan bau pesing. Rupanya, banyak orang memilih kencing di sini --meski ada papan larangan 'Dilarang Kencing di Sini'-- karena tersembunyi dari pandangan umum. Gerobak-gerobak pedagang kaki lima menutup jalan masuk ke lokasi sel ini.

Karenanya, lingkungan tempat Sukarno ditahan sejak Desember 1929 hingga Agustus 1930 itu terlihat tak terawat. Sampah berserakan. Gerobak pengangkut sampah pun di parkir di sini. Bau psing dan lingkungan kotor, bisa membuat orang enggan lewat lokasi ini.

''Sedih rasanya melihat situs ini jadi tempat tumpukan sampah dan tempat kencing orang yang tak bertanggung jawab,'' ucap Nur Eni Lestari, mahasiswi Unpad angkatan 2006.

''Wah, gara-gara kurang ekspose nilai historisnya nih, situs sel ini jadi nggak terawat,'' timpal Rama Praditya, mahasiswa Unpas angkatan 2005.

Mereka kemudian bergegas membersihkan sampah, sebelum mengambil posisi berdiri di depan sel menyanyikan Indonesia Raya. Suasana tiba-tiba menjadi haru. Budi Tryaditia mengaku hampir meneteskan air mata karenanya. ''Saya baru ke sini sekali,'' ujar mahasiswa Unpad angkatan 2006 itu.

Budi mengaku ikut membersihkan area sel itu menjadi bentuk penghormatan untuk jasa Sukarno. Sel itu dikelilingi pagar besi yang sudah keropos. Ada dua tugu di dekatnya. Pot-pot bunga yang dimaksudkan untuk memperindah lokasi itu kini sudah hancur dan berantakan. Dua tiang bendera mengibarkan bendera merah putih yang sudah pudar warnanya.

Mereka sempat menerima penjelasan dari Ketua RW yang diberi tanggung jawab menjaga lokasi ini. Menurut dia, perawatan dari warga dilakukan dengan keterbatasan.

Usai di sel Sukarno, mereka menuju ke Gedung Merdeka, gedung tempat diadakannya Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang digagas Sukarno. Sebelum tiba di Gedung Merdeka, mereka menyempatkan diri melihat Sumur Bandung di Gedung PLN, Cikapundung.

Juru kunci menjelaskan ke mereka, Sumur Bandung merupakan sumur yang muncul setelah Bupati Bandung, Wiranata Kusumah II ((1794-1829), menancapkan tongkatnya. Saat itu, daerah ini masih berupa hutan, yang kemudian oleh Daendels dibuatkan jalan raya di situ.

''Itu dilakukan sewaktu beliau beristirahat di sini dalam perjalanannya dari Subang menuju Dayeuhkolot,'' ujar sang juru kunci. Dayeuhkolot adalah ibu kota Kabupaten Bandung. Atas perintah Daendels, kemudian dipindah ke pinggir jalan raya yang baru dibangun Daendels dekat Sumur Bandung itu (sekarang bernama Jl Asia-Afrika).

Menyeberang jalan dari Gedung PLN, sampailah mereka di Gedung Merdeka. Pemandu wisata telah menunggu mereka, untuk menjelaskan hal-hal yang ingin mereka ketahui.

Selama di Gedung Merdeka, mereka mendapat penjelasan latar belakang penyelenggaraan KAA. Sesekali, lewat penjelasannya tentang KAA itu, staf museum itu mencoba membakar semangat para mahasiswa itu. Selama dua jam mereka di Gedung Merdeka, termasuk menonton film dokumenter KAA. Tapi, keinginan mereka masuk ke ruang bawah tanah tak terkabulkan, karena di hari libur, ruang bawah tanah di Gedung Merdeka ditutup.

Di Gedung Merdeka ini pula, mereka bertemu dengan Paguyuban Sepeda Ontel Bandung. ''Mereka mengajak melakukan city tour bersama untuk lokasi lain di lain hari,'' kata Aeng. pry

Minggu, 10 Mei 2009

PMB di Lumpur Lapindo , Acara GMS Mei 2009

Persiapan Reuni PMB 67 pada tanggal 30 Mei 2009 di Jakarta
Melihat lumpur Sidoarjo bersama : IMADA dan GMS
Foto bareng : Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB), Gerakan Mahasiswa Surabaya (GMS) dan Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA).
Pada Acara GMS Return

Selasa, 21 April 2009

Hari Bumi Bulan April 2009

Happening Art , bersama jendral Bumi
Hari bumi 22 April (Earth Day Not For Sale)

Kita serukan bersama untuk katakan TIDAK! kepada semua
kamuflase hijau di sekeliling kita.Jangan biarkan isu lingkungan
menjadi alat bagi mereka para kaum kapitalis sebagai kendaraa
untuk penggemukan perut mereka pribadi. Katakan TIDAK!
kepada mereka yang telah terang-terangan merusak lingkungan
di sekeliling kita. Jangan biarkan ideologi lingkungan hanya
menempel sebagai gaya hidup pada tubuh kita.

Disaat ribuan hektar hutan di sekitar kita habis. Disaat semua
sumber air menjadi milik pribadi dan kita 'dipaksa' untuk membelinya.
Disaat hak kita atas udara bersih terancam menjadi sebuah mimpi.
Disaat semakin menganganya lubang ozon, polusi udara, naiknya
permukaan air laut, rusaknya susunan tanah akibat pupuk berkelebihan,
terancamnya keanekaragaman hayati, dan tergusurnya komunitas
setempat berikut kearifan budayanya. Disaat tanda-tanda atas semua
mimpi buruk itu akan terjadi, dan kita belum melakukan apa-apa?

Ayo datang dan suarakan harapanmu, luangkan sedikit waktumu,
ajak semua kerabatmu, awali dari sini atas kecintaanmu pada bumi
yang kamu pijaki, pada aksi kolektif dalam rangka perayaan
Hari Bumi 2009 di kota yang kamu cintai ini.

Hari Rabu, 22 April 2009
Jam 15:30 - 17:30
di Bundaran Taman
Cikapayang Dago, Bandung

Rabu, 01 April 2009

di bencana Situ Gintung


PMB
Situ Gintung adalah satu dari sekian banyak situ di tanahair. banyak situ-situ yang kondisi fisiknya gak lebih baik dari situ gintung. penyebab utama jebolnya tanggul Situ Gintung adalah karena areal bantaran sekeliling situ (50 meter sepanjang batas air situ gintung) ternyata telah beralih fungsi sehingga tanggul tidak memperoleh areal penguat yang memadai. jebollah ia.

problem tersebut hampir dimiliki oleh seluruh situ di tanahair.

Maka, tolong sebarluaskan poster ini ke miling list yang anda kenal, sehingga menjadi perhatian sebanyak-banyaknya warga yang peduli.

AGAR BENCANA SITU GINTUNG TAK SAMPAI TERULANG KEMBALI DI TEMPAT LAIN

Rabu, 18 Maret 2009

Puisi ku

bELaJar dAri hUJan…
Thursday, March 12, 2009 at 3:49pm
(Nurma Indriyani PMB 07)

Mungkin sekarang memang sudah waktunya berganti musim
Hari mulai hujan terus
Didahului dengan langit hitam kelam
Ada sedikit rasa takut..

Sendirian..
Kesepian..
Kemudian turunlah hujan..
Manusia dengan sejuta kegagahannya
Jadi tidak berarti apa-apa di saat hujan

Hanya bisa diam,
Mungkin merenung,
Banyak memori yang tiba-tiba keluar berloncatan di saat hujan
Sejuta kenangan yang tanpa permisi memenuhi seluruh isi kepala
Perasan-perasaan yang di dapat hanya pada saat hujan turun

Hujan deras,
Ada yang memilih mencermati,
Mengagumi, membiarkan diri
Beristirahat sejenak dari hiruk-pikuk dunia
Ada juga yang marah-marah karena merasa aktivitas terhenti,
Terputus dari sesuatu yang disebut peradaban

Sebagian merasa takut
Merasa hujan seperti badai yang mengempas seluruh hidupnya
Kadang seseorang merasakan ketiganya
Tapi sore ini,
Entah mengapa hujan jadi punya makna

Selalu ada pelangi setelah hujan
Awan selalu kembali cerah
Anak kecil, tukang jualan sampai para pekerja kembali memenuhi jalan

Hujan ternyata bukan untuk selamanya
Kadang memang panjang
Kadang teramat panjang
Tapi semua kembali normal
Masih ada kehidupan setelah hujan

Masalah itu ibarat hujan
Betapapun berat
Betapapun sakit
Menyesakkan
Membuat mual
Dan ingin muntah

Suatu hari…
pasti akan berakhir
bersabar
menunggu, mungkin merenung sambil menanti hujan usai
tidak perlu menerobos derasnya
membiarkan diri bertambah sakit
atau menjadi basah kuyup

sedikit lagi..
matahari akan kembali bersinar

sedikit lagi..
keceriaan akan kembali mengisi hari

sedikit lagi…

Hang on, dear!

Senin, 16 Maret 2009

Nani Sakri PMB 69

Nani Sakri : Saya Ingin Menulis Sejarah Fashion Indonesia

Tahun 1970-an, orang sering menyaksikan lenggak-lenggok sosok ini di atas catwalk yang glamour nan gemerlap. Namun belakangan, orang acapkali menyaksikan kepiawaian sosok ini saat tangannya asyik menari-nari dan berimajinasi dengan kuas di atas kanvas. Dialah seorang perempuan yang lahir di Yogyakarta, pada 25 Maret 1948, sang empunya nama lengkap Nani Prihatani Sakri Soenarto, atau lebih dikenal dengan nama Nani Sakri.

Ya, pada tahun 1970-an, Nani Sakri berkibar sebagai seorang peragawati papan atas, dan nama maupun fotonya sering kali nampangd di berbagai media. Namun, sejak tahun 1996, ia mulai memainkan imajinasinya dalam kombinasi cat, kuas, dan kanvas. Pada tahun 1998, Nani mulai serius menekuni dunia lukisan, dan sejak saat itulah lahir banyak karya lukis yang khas dari tangannya. Tak kurang dari 15 pameran lukisan tunggal maupun bersama, di dalam maupun di luar negeri, telah memajang karya-karya Nani yang memiliki corak khusus. Orang mengenal pelukis ini suka menggambarkan nuansa keelokan perempuan, batik, buah, dan binatang dalam sajian yang simple.

Sekalipun kini publik mungkin lebih mengenal namanya sebagai pelukis dan mantan model ternama, namun dunia keperagawatian atau modelling tetap saja merupakan domain seorang Nani Sakri. Penguasaannya akan pengalaman langsung dan pengetahuan atas perkembangan dunia keperagawatian Indonesia sempat mengantarkannya menjadi konsultan media maupun penulis kolom-kolom fashion di sejumlah media massa. Hingga kini, selain aktif melukis dan berpameran, mengembangkan usaha, dan mengajar di sejumlah universitas, Nani juga masih sering menerima undangan untuk hadir maupun tampil di berbagai peragaan busana. Dunia catwalk tidak sepenuhnya lenyap dari genggamannya, sekalipun generasi yang lebih muda telah menggantikannya.

Bagi Anda yang demen menjelajahi dunia Facebook, Anda akan dengan mudah menjumpai dan berkomunikasi dengan Nani Sakri, melihat sebagian dari hasil karyanya, dan mengenal jejak dunia modelling yang pernah dikuasainya. Nani memang seorang figur yang telah mewarnai panggung sejarah fashion Indonesia, dan kini terus menorehkan karya di dunia seni lukis. Selain ingin menjadi pelukis yang mumpuni dan diakui oleh masyarakat seni, saya juga ingin menulis buku tentang perjalanan sejarah industri fashion Indonesia,” ungkap Nani kepada Edy Zaqeus dari AndaLuarBiasa.com, dalam sebuah wawancara melalui pos-el dan dilanjutkan dengan komunikasi via Facebook. Berikut adalah petikannya:

Berikutnya klik saja : http://www.andaluarbiasa.com/nani-sakri-saya-ingin-menulis-sejarah-fashion-indonesia/comment-page-1#comment-214

Jumat, 13 Maret 2009

61 tahun. PMB Maret 2009

Acara 61 tahun Perhimpunan Mahasiswa Bandung, 17 Maret 2009
Penyerahan tumpeng dari angkatan 2009 ke angkatan 1948, 17 Maret 2009
Pentas musik 1/2 jadi di depan sekretariat PMB jl. Merdeka no 7 Bandung

Senin, 23 Februari 2009

Workshop bisnis kuliner

Diskusi
Ulang tahun bersama di Rumah Sn Andi Sahrandi 67
Workshop bisnis kuliner di Bloemen Bandung
Reuni angkatan 1973 di Jakarta