DATA PRIBADI
Nama : YESSY
WENAS
Nama Lengkap
: Jehezkiel Robert Wenas
Tempat
Tanggal Lahir : Tomohon (Sulawesi Utara), 14 April 1939
Domisili
Saat Ini : Jl. Kirey RT 005/010 Kelurahan Tengah Kramat Jati Jakarta
Timur
Nama Istri :
Winny Grace Pakasi, SE
Nama Anak :
1. Sarah
Sophia Ringkitan Wenas, SE (Ingkit)
2. Inameiyan
Catootje Wenas, S.Pik (Ina)
3. Manoppo
Ian Wenas, SE (Nopo)
PENDIDIKAN
SD : Sekolah
Kristen GMIM III Tomohon tahun 1945-1953
SMP :
Sekolah Kristen GMIM Tomohon tahun 1954-1957
SMA : SMA C.
Biliton Bandung tahun 1957-1961
Perguruan
Tinggi : Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Seni Rupa tahun 1961-1967
tidak selesai kena D.O karena situasi politik saat itu, Jessy dekat dengan
keluarga presiden Soekarno
PRESTASI di
BIDANG OLAHRAGA
Thn 1956 :
Juara I Lomba Lari 1500m di Tomohon – Sulawesi Utara
Juara III
Lomba Lari 5 km di Manado – Sulawesi Utara
PRESTASI di
BIDANG MUSIK
Thn 1959 :
Juara I Festival Group Band di Hotel Homan – Bandung
Nama Group “Alulas”
sebagai Gitar Pengiring
Thn 1961 :
vokalis group band “Aneka Nada” di Bandung bersama Guntur Soekarno Putra (Gitar
& Fibraphone)
Iwan (Bass),
Indradi (Drumer), Samsudin, Atjil, Memet Slamet(vocal).
Thn 1961 :
Mulai menciptakan lagu, antara lain “Abunawas”, “Si Gareng”,
“Kisah
Setangkai Daun”, “Menuai Padi”.
Rekaman
piringan hitam untuk penyanyi Yanti Bersaudara di Studio Irama Jakarta.
Thn 1962 :
Mencipta lagu “Tiada Salah” yang dinyanyikan bersama Alfons Pangemanan,
piringan hitam produksi Lokananta Record.Iringan band “Aneka Nada” yang direkam
di studio RRI – Bandung.
Thn 1966 :
Pimpinan band rekaman “Kwartet Bintang” bersama Guntur
Soekarno
Putra, Memet Slamet dan Dodo.
Beberapa
lagu ciptaan yang direkam :
1. Borobudur
(ciptaan tanggal 29 Mei 1966)
2. Putri
Malu (ciptaan tanggal 12 Juli 1966)
3. Masa Lalu
4. Daku
Dewasa
5. Pak Tani
(PH. Volume Aneka 12)
6. Wolter
Monginsidi (Remaco : RL-043)
7. Nyai Roro
Kidul (ciptaan tanggal 14 Juli 1966)
8. Burung
Gereja (ciptaan tanggal 23 Desember 1966)
Thn 1966 :
Beberapa lagu ciptaan yang dinyanyikan Deddy Damhudi untuk
rekaman
bersama band “Zaenal Combo” pimpinan Zaenal Arifin,di studio Remaco (30 Juli
1966) :
1. Di tepi
Kolam
2. Peluklah
Daku dan Lepaskan
3. Mega di
Kala Senja (ciptaan tanggal 2 Juli 1966)
4. Pergi dan
Kembali (ciptaan tanggal 1 Juli 1966)
Thn 1967 :
Lagu ciptaan yang direkam di studio Remaco, bersama band studio
Remaco
(A.Riyanto, Joppy Item, Zaenal Arifin, Enteng Tanamal,dkk)
1. Semalam
di Kota Bogor, penyanyi Alfian. (PH. Aneka 12″.Vol.4)
2. Kini Ku
Rindu, penyanyi Tatty Saleh
3. Yang
Terakhir, penyanyi Tatty Saleh
Thn
1967-1968 : Lagu ciptaan yang direkam di studio Remaco, penyanyi
Ernie Djohan
:
1. Pemalu
(ciptaan tanggal 6 Maret 1967)
2. Ingin
Kembali (ciptaan tanggal 29 Maret 1967)
3. Tidak
Kutanya Lagi
4. Samudraku
5. Setengah
dari Hatiku
6. Mutiara
yang Hilang
7. Jangan
Biarkan Kusendiri
8. Semau Gue
9. Kisah di
Seberang Samudera
10. Senja di
Bina
11. Stop
12. Jembatan
Sarinah
13. Nompang
Parkir
14. Pantai
di Kala Senja
15. Sinar
Mata Seorang Kekasih
Thn 1968 :
Lagu ciptaan yang dinyanyikan Bob Tutupoli
1. Mengapa
Tiada Maaf (ciptaan tanggal 2 April 1968),
dinyanyikan
kembali oleh Yuni Shara
2. Wanita
Lagu ciptaan
yang dinyanyikan Titiek Sandora
1. Si Jago
Mogok
2. Si Boncel
3. Jangan
Tertawa
4. Warung
Kopi (duet dengan Muchsin Alatas)
5. Micoma
(Oh Mama)
6. Si Bogel
7. Lotto
Harian
8. Sedetik
Kau Terlambat
Lagu ciptaan
yang dinyanyikan Titik Puspa
1. Antara
Sepi dan Kesepian
2.
Penyesalan
Thn 1968 :
Lagu ciptaan yang dinyanyikan Patty Bersaudara
1. Cintaku
Abadi Untukmu (ciptaan tanggal 6 Juli 1968)
2. Kisah
Seribu Satu Malam
Lagu ciptaan
yang dinyanyikan Tetty Kadi
1. Pramugari
Udara
2. Bungaku
3. Bisikan
Angin
4. Kuda
Terbang
5. Tiada
Maaf Bagimu
Lagu ciptaan
yang dinyanyikan Anna Mathovani
1. Antara
Pria dan Wanita
2. Menyambut
Malam Tiba
3. Tukar
Tambah
Penyelam
Mutiara, penyanyi Lilies Suryani
Thn 1969 :
Lagu ciptaan yang dinyanyikan Elly
1. Jangan
Kau Paksakan
2. Tak Usah
Ya
Thn 1970 :
Lagu ciptaan yang direkam di Metro Studio – Jakarta
Penyanyi
Ineke Kusumawati
1. Melati di
Musim Kemarau
2. Bila
Teringat Padamu
3. Pertama
Berkenalan (duet dengan Oma Irama)
4. Rindu
Tiada Obatnya
Penyanyi Oma
Irama
1. Diam-diam
Jatuh Hati
2. Hari Ini
Tiada Cinta
3. Mohon
Diri
Mak
Tjomblang, penyanyi Bing Slamet
Bila Sedang
Sendiri, penyanyi Oslan Husein
Aku Sedang
Rindu, penyanyi Onny Soerjono.
Penyanyi
Vivie Sumanti
1. Di Tepi
Danau Tondano
2. Hilang
Tiada Berita
3.
Bunga-Bunga Berguguran
4. Dendang
Sayang
Thn 1971 :
Lagu ciptaan yang direkam di studi Lokananta – Solo
Ingin
Belaian Tanganmu, penyanyi Nunning Suwiryo
Penyanyi
Nenny Triana
1. Bayangan
Wajahmu (ciptaan Maret 1971)
2. Lagu
Kesayangan
Thn 1971 :
Pertama kalinya musik daerah Minahasa direkam dalam bentuk
piringan
hitam, di Metro Studio sekarang bernama “Musika Studio”.
Group musik
Kolintang Kadoodan pimpinan Alfred Sundah,
penyanyi
Vivie Sumanti dan Frans Daromes.
Thn 1975 :
Kolaborasi pimpinan orkes Zakaria di studio Golden Hand –
Surabaya,
menciptakan sejumlah lagu melayu
1. Menagih
Janji (penyanyi Fadiah El Bash)
2. Air Mata
(penyanyi Yusniah)
3. Walau Aku
Jauh
4. Tiada
Yang Murni
5. Derita
dan Bahagia
6. Topeng
Monyet
Thn 1976 :
Menciptakan lagu anak-anak di studio Yukawi – Cimanggis Bogor
1. Ayam
Jantan (penyanyi Dina Mariana)
2. Cicak dan
Kucing
3. Kuda Sado
4. Kancil
dan Buaya
5. Coba
Terka
6. Krik Krik
Bunyi Jangkrik
7. Roda Tiga
Sampai
kelahiran anak pertamanya di tahun 1978, Jessy Wenas telah
menghasilkan
lagu ciptaannya hampir 300 buah dalam bentuk piringan hitam dan kaset.
Termasuk
karyanya dalam iringan musik Kolintang dan Tarling.
PRESTASI di
BIDANG SENI BUDAYA
Thn 1975 :
Mengembangkan tarian Kabasaran / Cakalele di Jakarta.
Jika
sebelumnya tarian ini ditolak karena dianggap dipengaruhi ilmu hitam, akhirnya
diterima sebagai bagian dari seni tari untuk pertunjukkan.
Thn 1985 :
Tim Penulis Makalah Gelar Adat Minahasa untuk Majelis
Kebudayaan
Minahasa (MKM) pimpinan Drs. K.L Senduk. Judul
“Gelar Adat
Minahasa di Masa Lampau” forum diskusi bertempat
Hotel
Indonesia. Menjadi cikal bakal penentuan pemberian gelar adat Minahasa.
Thn 1993 :
Mengangkat kerajinan dengan alih teknologi untuk pembuatan kain tenun di daerah
Tonsea, dan pembuatan keramik di daerah Toraget,
Sulawesi
Utara.
Thn 1995 :
Merancang desain busana adat pria Minahasa dan kelengkapannya,
yang
kemudian disah kan melalui keputusan Kepala Daerah Tk. II
Minahasa No.
254/KDH/VIII/1995. Sebelumnya hanya ada busana
adat
Sulawesi Utara, dan busana adat masing-masing sub-etnik.
Thn 2005 :
Ketua Juri Festival Tari Maengket tingkat Nasional di Jakarta.
Mengangkat
kembali kain tenun Bentenan yang telah punah ke kancah nasional, sebagai juru
gambar motif asli kain tersebut.
Motif
Pinatikan ditenun dan motif Kaiwu Patola diprint yang kemudian menjadi bahan
seragam untuk seluruh pegawai
pemerintahan
propinsi Sulawesi Utara
Thn 2006 :
Penulis sejarah tari Maengket pada buku “Materi Pelatihan Pelatih
Tari
Maengket” Minahasa – Sulawesi Utara di tahun 2006.
Juru gambar
motif asli kain Bentenan, jenis Tinonton Mata,Tinompak, Sinoi. Begitu juga
motif asli kain Koffo (etnis Sangihe Talaud) dan kain Bantik.
Thn 2007 :
Penulis makalah dan pembicara pada Seminar Kerajinan TenunBentenan di daerah
Sonder Sulawesi Utara, untuk memperkenalkan
kembali
jenis-jenis kain Bentenan Minahasa dan alat tenun tempo dulu. Banyak orang
Minahasa khususnya, yang belum pernah melihatnya.
2007-skrg :
Mengadakan pelatihan untuk pelatih kesenian Maengket,
Kabasaran,
Kolintang ke daerah-daerah di Minahasa. Tujuannya antara lain untuk meluruskan
kesalahpahaman masyarakat tentang keseniannya, karena kurangnya informasi
tentang pengetahuan teori dan sejarahnya. Melalui Festival Seni Budaya Sulawesi
Utara,pimpinan Kombes Benny J.
Mamoto.
PENGALAMAN
KERJA
1971-1974 :
Jakarta. Wakil Direktur di Studio Rekaman Metro Studio, pemilik
Amien Wijaya
dan direkturnya Bing Slamet.
1975-1978 :
Bogor. Kepala Studio Rekaman di studio Yukawi Cimanggis.
1979-1981 :
Jakarta. Staff Redaksi merangkap Wartawan untuk majalah bulanan“Sonata”.
1981-1984 :
Jakarta. Kolumnis Musik dan Seni Budaya untuk harian “Sinar
Harapan” dan
mingguan “Mutiara”
1998-1999 :
Jakarta. Pemimpin Redaksi majalah bulanan “Duta Kawanua”.
1999-2000 :
Pemimpin Redaksi tabloid “Palakat”
PENGALAMAN
ORGANISASI
Thn 1970 :
Ketua Persatuan Pencipta Lagu Populer Indonesia (PERPIN),
Organisasi
pencipta lagu komersil yang pertama mengurus hak cipta lagu dengan pihak
produser. Bersama dengan A. Riyanto (wakil ketua) dan Mus K. Wirya
(sekretaris).
Thn 1975 :
Menjadi Pelatih saat pertama kali musik kolintang diperkenalkan di
daerah DKI
Jakarta.
Sekretaris
Sanggar Kabasaran “Makasiouw” di Jakarta.
Thn 1986 :
Sekretaris Yayasan Kebudayaan Minahasa di Jakarta, dengan Ketua Umum Ibu M.
Tengker – Rombot.
2005-skrg :
Organisasi kebudayaan Minahasa “Festival Seni Budaya Sulawesi Utara”, dengan
Ketua Umum Bapak Kombes Polisi Benny J.
Mamoto. Di
Jakarta dan Manado. Tahun 2008 berubah nama menjadi “Institut Seni Budaya
Sulawesi Utara”
2006-skrg :
Penasehat dan Juru Gambar Motif Yayasan “Karema”, dengan Ketua
Umum Ibu On
Markadi-Tambuwun. Mengangkat kain Bentenan yang
berasal dari
Minahasa – Sulawesi Utara, sejak tahun 1800-an
menghilang
dan kini dimunculkan lagi.
2008 : Ketua
Departemen Seni Budaya dan Pariwisata Organisasi Kerukunan Keluarga Kawanua
(K3) se-Jabodetabek. Ketua Umum bapak Benny Tengker (pimpinan ASMI)
PIAGAM
PENGHARGAAN
Thn 1975 :
Ketua Juri Lomba Nyanyi Remaja & Anak-Anak “Pop Singer” se-
Jakarta
Raya, lokasi Taman Ria Jakarta Pusat.
Anggota Juri
Festival Penyanyi Pop (tahap Final) dari pihak penyelenggara, sekaligus Ketua
Juri dari Yayasan Musik Indonesia.
Thn 1991 :
Pemberi ceramah dalam workshop pelatih musik Kolintang, proyek Peningkatan mutu
pelatih seni budaya se-DKI Jakarta. Diberikan oleh
Kepala Dinas
Kebudayaan DKI Jakarta bapak Drs. Soeparno.
Thn 1994 :
Outstanding Service Award dari Persatuan Mahasiswa Indonesia di
Amerika
Serikat. Pemba wa materi mengenai tarian Kabasaran Minahasa.
Thn 1999 :
Juri Lomba Nyanyi tingkat DKI Jakarta. Diberikan oleh Kepala Dinas
Kebudayaan
DKI Jakarta bapak Drs. H.E Sjahrial.
Juri
Festival Lagu Populer Keroncong, di Pasar Seni Ancol Jakarta.
Thn 2000 :
Peserta seminar “International Conference on the History of the Relation
Between Indonesia and Portugal“, steering committe Prof.
DR Ivo
Carnerio de Sousa di Jakarta.
Thn 2001 :
Juri Lomba Nyanyi Karaoke Remaja se-Jakarta Pusat.
Diberikan
oleh Kepala Gelanggang Remaja Planet Senen, bapak Drs.
Sophian
Azpina.
Thn 2002 :
Juri Lagu Hymne BKPMK yang diselenggarakan oleh Badan
Koordinasi
Kesenian Nasional Indonesia (BKKNI). Diberikan oleh ketua propinsi DKI Jakarta
H. RB Sayid Priyohutomo.
Thn 2003 :
Penghargaan atas prestasi dan kontsibusinya dalam menumbuh-
kembangkan
nama dan budaya Sulawesi Utara. Diberikan oleh Ketua Umum Lembaga Kesenian
Sulawesi Utara di Jakarta, bapak Mayjen
TNI (AD)
Glenny Kairupan.
Thn 2004 :
Pembicara dalam acara diskusi “Kain Bentenan” (The Hidden
Treasure of
Minahasa). Diberikan oleh Kepala Museum Tekstil, ibu
Dra. Dewi
Rudiati.
Pembicara dengan
makalah musik Kolintang, acara Simfoni Budaya
Nusantara
oleh yayasan Bhakti Kawula Nusantara.
Ketua Umum
Dra. Dien Novita, MBA.
Thn 2005 :
Peserta dalam sarasehan dan diskusi “International Standard Music
Number” di
Perpustakaan Nasional. Diberikan Kepala Perpustakaan
Nasional,
Dady P. Rachmananta.
Thn 2006 :
Pembicara dan nara sumber Program Pelatihan Pelatih Tari
Maengket
Tingkat Nasioal 2006 di Jakarta. Diberikan Ketua Panitia
bapak Kombes
Polisi Benny J. Mamoto.
Thn 2007 :
Menjabarkan teori untuk tari Kabasaran kepada para pelatih tari
Kabasaran.
Sekaligus menyingkap tabir rahasia Sembilan Jurus
Pedang dan
Sembilan Jurus Tusukan Tombak, untuk tarian Cakalele, Kumoyak dan Lalaya’an.
Ilmu yang sebelumnya hanya diketahui para Kabasaran senior. Bertempat di Taman
Budaya Manado.
AKTIFITAS
YANG DILAKUKAN SAAT INI
Menjadi
pemerhati dan turut terlibat dalam pelestarian kebudayaan Minahasa,dengan
menjadi anggota “Institut Seni Budaya Sulawesi Utara”.
Antara lain
dengan mengangkat dan memperlihatkan pada masyarakat Indonesia dan kepada
sesama “Kawanua”, tentang upacara adat pernikahan, naik rumah baru,
pemberian
gelar Tonaas dan Walian dan sebagainya dalam bentuk seni pertunjukkan.Yang juga
memperkenalkan sastra bahasa sub-etnis Minahasa yang menyimpan sastra
yang tinggi
dalam kata, kalimat dan falsafahnya.
Menerapkan
teknik gambar motif asli kain Bentenan, sebagai motif hias asli Minahasa pada
kertas cetakan (ilustrasi buku), kain tenun, ukiran kayu dan batu atau bahan
lainnya. Seperti telah diketahui, masyarakat Minahasa cenderung mencari motif
hias bukan asli Minahasa, karena sebelumnya mereka hanya mengenal motif hias
Waruga (batu kubur khas Minahasa) yang enggan digunakan.Saat ini meskipun
menjadi kontroversi, motif batu Waruga mulai dikembangkan dan diperkenalkan
pada masyarakat lewat motif kain.
V I S I
& M I S I
Harus ada
orang Minahasa yang mau bergiat mengangkat kembali seni budaya
Minahasa
yang sudah hilang sejak satu abad yang lalu. Berbuat sesuatu
untuk tanah
kelahiran, bahkan untuk negara, harus masuk dalam rencana hidup.
Visi untuk
jauh kedepan lintas generasi, jika belum dapat diselesaikan sekarang dapat
dilanjutkan oelh generasi angkatan berikutnya.
Satu visi
yang jelas, lebih baik daripada seratus keinginan yang tidak jelas realisasinya.
Misi yang di emban tergantung visi yang terus dikerjakan sepanjang hidup.
Uang
bukanlah segalanya.
Selamat jalan sang maestro..😭...
_Turut
berduka_ 🙏
1 komentar:
Terimakasih artikelnya kak ...
ittelkom-sby.ac.id
Posting Komentar